04 Agustus 2007

Empat Nasehat Liao Fan (26)

Contoh lain untuk kebajikan penuh dan setengah. Ketika kita berbuat kebaikan, sangatlah baik bila kita membuatnya berdasarkan ketulusan yang sangat dalam, jangan untuk mendapat perhatian atau hadiah dan jangan diingat berapa banyak saya telah berbuat kebaikan. Dengan demikian, walaupun perbuatan baik yang sangat kecil akan menghasilkan buah yang baik.

Sebaliknya, bila kita berbuat baik dengan maksud tertentu mengharapkan balasan, maka walaupun kita rajin berbuat kebajikan, bahkan berbuat baik seumur hidup kita, kebajikan yang kita buat tersebut hanyalah dinilai kebajikan setengah.

Sebagai contoh, saat kita menyumbang fakir miskin, kita dapat mempraktekkan apa yang disebut "sumbangan murni", misalnya : Kita menyumbangkan uang, dalam pikiran kita jangan terus tertinggal pikiran bahwa "saya yang menyumbang, barang-barang yang telah disumbangkan, kepada siapa yang telah saya sumbang", ini yang disebut "tiga perputaran wujud yang kosong", ini adalah berarti hati yang benar-benar murni dan tulus. Bilamana tidak
demikian, maka kita hanya sekedar memberi dan tidak dengan ketulusan yang dalam. Bila kita dapat memberi dengan "sumbagan murni", maka satu dou beras yang disumbangkan akan membawakan keberuntungan tidak terhingga dan satu sen yang disumbangkan dapat menghapus dosa kita yang telah dibuat ribuan eons (lamanya waktu yang tidak dapat dihitung dengan angka lagi). Ini adalah kebajikan penuh.

Bila kita terus mengingat kebaikan yang telah dibuat dan mengharapkan balasan atas perbuatan kita, maka walaupun menyumbangkan 200 keping emas bukan merupakan kebajikan penuh.

Apa yang dimaksud kebajikan besar dan kebajikan kecil? Dahulu ada seorang pejabat yang bernama Jung Da Wei, rohnya dibawa ke akhirat untuk diadili. Hakim memesan anak buah untuk membawa catatan perbuatan baik dan buruk semasa hidupnya. Ketika catatan tersebut tiba, Jung Da sangat kaget melihat catatan perbuatan buruknya banyak sekali memenuhi ruang sidang, sedangkan catatan perbuatan baiknya hanya satu gulungan kecil. Pegawai pengadilan
diperintahkan untuk menimbang kedua jenis catatan tersebut. Sangat mengherankan, catatan perbuatan buruk yang banyak tersebut malah lebih ringan dari catatan perbuatan baik satu gulungan kecil yang hanya setipis sebuah sumpit. Jung Da bertanya kepada hakim akhirat...

Diposting oleh : Hengky Suryadi
Message #20086

Empat Nasehat Liao Fan (25)

Suatu ketika ada seorang wanita miskin mengunjungi sebuah Vihara dan ingin menyumbang untuk upacara ritual penyesalan kesalahan/karma buruk yang telah dibuatnya di masa lalu serta memohon berkah di depan Buddha, namun karena sangat miskin, dia hanya dapat menemukan uang 2 sen di kantongnya dan menyumbangkannya. Dia sangat heran, karena ketua Bhiksu tersebut sendiri yang melaksanakan upacara ritual tersebut.

Belakangan, wanita ini terpilih sebagai dayang di istana dan membawa ribuan uang emas untuk menyumbang lagi kepada Vihara tersebut, tetapi ketua Bhiksu hanya menyuruh muridnya
melakukan ritual tersebut. Wanita tersebut dengan heran bertanya kepada Bhiksu : "Dulu saya hanya menyumbang 2 sen, Bhiksu sendiri yang memimpin upacara ritual ini, hari ini saya memberi ribuan uang emas, mengapa Bhiksu tidak membantu saya melakukan upacara ini?"

Ketua Bhiksu menjawab : "Walaupun dulu sumbangan Nyonya hanya 2 sen, tetapi ini adalah bersumber dari hati yang tulus, perlu saya sendiri yang melakukan upacara agar dapat membalas ketulusan hati Nyonya, hari ini, walaupun sumbangan Nyonya banyak, tetapi hati Nyonya tidak setulus dulu, karena itu, cukup hanya murid saya yang melakukannya".

Sumbangan uang 2 sen adalah yang dimaksud "kebajikan penuh" dan sumbangan ribuan uang mas adalah yang dimaksud "kebajikan setengah".

Contoh lain adalah seorang dewa yang bernama Li Jung dari Dinasti Han. Dewa Li mengajak muridnya Dong Bing Lyu suatu ilmu mengubah besi menjadi emas. Mereka akan menggunakan emas ini untuk menolong yang miskin. Dong Bing bertanya kepada gurunya....

Apakah emas ini akan berubah kembali menjadi besi?

Guru menjawab : "Setelah 500 tahun kemudian, emas ini akan berubah kembali menjadi wujud semula". Dong Bing berkata : "Kalau begitu, saya tidak ingin mempelajari ilmu ini, karena akan merugikan orang yang memperoleh emas ini 500 tahun kemudian".

Sebenarnya Li Jung hanya ingin menguji hati muridnya dan dengan gembira ia berkata : "Untuk melatih diri mencapai tingkat dewa, seseorang harus membuat 3.000 jenis kebajikan. Apa yang anda katakan tadi adalah bersumber dari hati nurani anda yang tulus, 3.000 jenis kebajikan yang harus anda laksanakan telah terpenuhi""

Diposting oleh : Hengky Suryadi
Message #20078

Empat Nasehat Liao Fan (24)

Yang disebut di atas adalah contoh-contoh yang kelihatannya adalah kebaikan, tetapi sebenarnya tidak. Ini harus benar-benar direnungkan.

Apa yang dimaksud kebajikan tegak dan condong. Pada zaman dinasti Ming, ada seorang Perdana Menteri yang berwibawa bernama Wen Yi Lyu. Setelah pensiun, Beliau pulang ke kampung halamannya, di sana Beliau sangat dihormati dan disegani. Suatu ketika, seorang pemabuk datang ke rumah dan mencaci makinya. Tuan Lyu tidak marah dan berkata kepada pembantunya : "Orang ini mabuk, biarkan saja". Orang ini semakin lama semakin membuat kejahatan berat, akhirnya ditangkap dan dimasukkan penjara menunggu saat hukuman mati.

Setelah mendengar berita ini, Tuan Lyu dengan menyesal berkata : "Dulu saat dia mabuk mencaci maki saya, jika saya melapor polisi untuk menghukumnya atas kesalahan yang telah dibuatnya, hukuman kecil akan menyadarkannya, agar dapat lebih disiplin, sehingga tidak membuat kejahatan besar, maka sekarang dia tidak dihukum mati. Dulu karena berhati baik dan takut disalah pahami oleh orang2 bahwa mempergunakan kekuasaan menindas rakyat kecil, malah mencelakakan dia, mendapat hukuman mati". Ini adalah sebuah contoh bahwa karena berhati baik malah menjadi sebuah bencana.

Ini adalah contoh bahwa karena berbaik hati, malah membuat kesalahan. Di bawah ini diberi contoh lagi tentang kelihatannya seseorang berbuat tidak baik tetapi sebenarnya berbuat baik.

Suatu ketika ada sebuah daerah karena kekurangan makanan sehingga banyak orang mengalami kelaparan. Perusuh-perusuh di siang bolong merampok di mana-mana. Ada satu keluarga kaya melapor kepada polisi, tetapi polisi tidak menghiraukan, maka para perusuh semakin berani dan situasi bertambah parah dan mencekam. Dalam keadaan terpaksa keluarga kaya itu mengambil tindakan dan menghakimi sendiri dengan menangkap dan menghukum para perampok tersebut. Dengan cara ini, tempat itu menjadi aman dan perusuh-perusuh tidak
berani merampok lagi. Sikap ego yang dilakukan keluarga kaya tersebut, akibatnya menguntungkan setiap orang.

Karena itu, kita tahu bahwa berbuat baik adalah tegak dan berbuat salah adalah condong. Bila ada kasus yang perbuatannya berdasarkan maksud baik berakibat buruk dan perbuatan dengan maksud tidak baik tetapi berakibat baik. Ini menjelaskan bahwa walaupun dengan maksud baik berbuat sesuatu berakibat tidak baik,disebut kebajikan condong. Dengan maksud tidak baik tetapi berakibat baik, disebut kebajikan tegak.

Ini adalah pengetahuan yang harus kita tahu agar dapat hidup dengan baik. Apa yang dimaksud dengan kebajikan penuh dan kebajikan setengah?

Dalam buku I Ching tertulis.......

Tidak mengumpulkan kebajikan tidak akan mendapatkan keberuntungan, tidak mengumpulkan kejahatan tidak akan binasa.

Penentuan masa depan kita adalah tergantung pada pengumpulan kebajikan dan kesalahan kita. Ibarat mengumpulkan barang dalam tong, bila rajin mengumpulkannya akan penuh dan bila malas mengumpulkannya tidak akan penuh.

Diposting oleh: Hengky Suryadi
Message #20076

Empat Nasehat Liao Fan (23)

Seorang murid lain Konghucu yang bernama Dz Lu, suatu ketika melihat seorang hanyut di sungai dan menolongnya. Belakangan, orang tersebut memberi Dz Lu
seekor kerbau sebagai tanda terima kasih. Dz Lu menerima hadiah itu.
Konghucu sangat senang melihat tindakan Dz Lu dan berkata : "Di masa yang akan datang, rakyat kerajaan Lu akan banyak yang menolong orang yang hanyut di sungai daripada menolong orang yang dalam kesusahan".

Menurut pandangan orang awam, pasti menilai bahwa Dz Gong yang tidak menerima hadiah uang adalah baik, Dz Lu yang menerima hadiah kerbau adalah tidak baik. Siapa yang mengetahui bahwa Konghucu malah memuji Dz Lu dan memarahi Dz Gong? Dari ini, kita dapat melihat bahwa orang yang akan berbuat
baik janganlah hanya melihat pengaruh masa sekarang saja.... Tetapi juga
mempertimbangkan pengaruhnya untuk jangka panjang.

Seseorang berbuat baik janganlah hanya melihat untung dan rugi bagi dirinya...tetapi lihatlah dampaknya bagi publik, dampak yang positif atau negatif.

Apa yang kita buat sekarang mungkin baik......tetapi untuk masa yang akan datang mungkin akan mencelakakan/merugikan orang.

Karena itu, apa yang kelihatan baik mungkin sebenarnya adalah lawannya dan yang lawan ini suatu ketika mungkin menjadi baik.

Ada banyak hal yang selalu dibuat orang, tetapi kadangkala terbukti bahwa hal tersebut akan lebih baik dibiarkan saja, jangan dilakukan. :Memaafkan" adalah sebuah sikap kebajikan, tetapi tidak bisa dilaksanakan tanpa suatu alasan dan kebijaksanaan. Bila kita dengan mudah memaafkan seorang kriminal dan melepaskannya sebelum dia sadar akan kejahatannya dan mengubah diri.

Kita akan memberikan sebuah ancaman bagi masyarakat, menyebabkan lebih banyak bahaya daripada kebaikan. Dalam hal ini "memaafkan" adalah tidak cocok, orang itu lebih baik dibiarkan tetap dipenjara, sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat lingkungannya.

Contoh lain "memuji" orang adalah suatu sikap baik, tetapi bila terlalu berlebihan, akan membuat mereka menjadi sombong dan angkuh. "Memegang janji" adalah sikap baik, tetapi bila karena memegang janji secara membabi buta, sehingga menyebabkan bencana besar, karena itu haruslah mempertimbangkan dengan baik dan pikiran yang tenang.

"Kasih sayang" adalah karakter baik, tetapi jikalau karena kasih sayang, sehingga membiarkan orang berbuat seenaknya, kasih sayang kita telah mencelakakan dia, kita membuatnya berani dan bertindak sewenang-wenang, mengakibatkan kekacauan dan bencana yang lebih besar kelak. Ini bukanlah "kasih sayang".

Dahulu ada seorang laki-laki dihukum mati karena merampok dan membunuh, saat detik-detik terakhir ditanya apa permintaan terakhirnya? Dia menjawab bahwa ingin bertemu dengan ibunya. Saat ibunya datang, menangis tersedu-sedu dan memeluknya, tahu-tahu dia menggigit kuping ibunya sampai putus dan berkata :

"Sekarang saya dihukum mati karena kesalahan ibu, semasa kecil bila saya mengambil barang-barang kecil teman dan berbuat kesalahan, ibu tidak menegur bahwa itu adalah salah dan tidak melarang saya, sehingga menjadi kebiasaan saya dan makin lama makin menjadi, sehingga jadi perampok ulung dan pembunuh".

Ibunya sangat menyesal dan menangis terisak-isak. Akan tetapi sesal kemudian tidak ada gunanya.

Hati-hatilah, jangan sampai "kasih sayang" malah mencelakai orang yang kita sayangi. Orang tualah yang bertanggung jawab berat atas segala perbuatan baik/buruk anak. Orang tua juga yang akan menerima pahala atas perbuatan baik anak dan menanggung dosa yang dibuat anak.

Demikian juga halnya bagi seorang raja/pimpinan negara, haruslah berperan sebagai seorang pemimpin, orang tua, guru bagi rakyat, sehingga dia harus memikul tanggung jawab yang sangat berat atas segala perbuatan baik dan tidak baik rakyat. Bila seluruh rakyat berbuat kebajikan, maka kebajikan ini adalah karena jasa raja/pimpinan negara dapat memimpin dengan baik, maka pahala raja/pimpinan negara tersebut adalah luar biasa. Akan tetapi bila rakyat berbuat kejahatan, maka dosa yang harus ditanggung raja/pimpinan negara adalah lebih dalam dari lautan.

Oleh : Hengky Suryadi
Message #20034