22 Juli 2007

Komunitas China Miniatur Indonesia


Oleh : Tontowy Djauhari Hamzah
(hamzah@dnet.net.id)

KOMUNITAS China pada berbagai sisi justru terlihat lebih mendekati miniatur Indonesia dibanding komunitas lainnya. Dari sudut kultur/bahasa misalnya, kita akan menemui komunitas China yang berbahasa Jawa (bahkan berbudaya Jawa) di kawasan Pulau Jawa, sebagaimana bisa kita lihat pada sosok Liem Swie King (pebulutangkis) yang medok, juga Jaya Suprana, pengusaha Jamu yang tidak bisa menggunakan sumpit dan fasih berbahasa Jawa halus.

Dari Sumatera ada Anton Medan, mantan preman yang kini jadi juru dakwah agama Islam, ada juga Sofyan Wanandi kelahiran Sumatera Barat, yang masih kental logat Sumbar-nya meski bertahun-tahun tinggal di Jakarta. Bahkan hampir di tiap daerah kita bisa menemukan etnis China dengan kultur dan bahasa setempat. Bahkan dengan nama setempat.

Dari sudut profesi juga demikian. Memang yang menonjol dari komunitas China ini adalah pedagang, namun pada kenyataannya, komunitas ini bergerak di berbagai bidang keprofesian, meski tidak terlalu menonjol namun cukup signifikan untuk menyatakan adanya pluralitas dalam profesi mereka.

Sebagaimana pernah diungkapkan oleh TEMPO edisi 22 Februari 1999, komunitas China tidak hanya memiliki tokoh-tokoh seperti Liem Sioe Liong dan sebagainya, juga ada tokoh-tokoh idealis seperti Christianto Wibisono, Arief Budiman dan Soe Hok Gie. Bahkan pada generasi yang lebih mudanya bisa ditemui Esther Indahyani Yusuf, dan Enin Supriyanto.

Dari sudut agama juga demikian. Hampir semua agama formal yang berlaku di Indonesia ini memiliki penganut dari etnis China. Meskipun sebagian besar beragama non-Islam. Namun demikian tokoh keturunan China yang beragama Islam cukup mendapat tempat yang terhormat, seperti Prof. Hembing, dan Syafi'i Antonio yang sangat memahami seluk-beluk perbankan Islam.

Dari beberapa sudut pandang ini, bisa dikatakan komunitas China merupakan miniatur dari bangsa Indonesia yang majemuk. Dari segi jumlah, komunitas China tidak kalah potensialnya, karena mencapai sekitar 9 juta Jiwa, bandingkan dengan komunitas Timtim yang cuma 750.000 jiwa dan lebih homogen dalam hal agama (Katholik).

Keberagaman yang menjadi bagian dari komunitas China di Indonesia, sayangnya tidak tersosialisasikan secara baik. Entah siapa yang melakukan disinformasi tentang ini. Dan entah apa maksudnya. Yang jelas, komunitas China diidentikkan dengan atribut-atribut seperti:

1. Pedagang
2. Kaya
3. Non Islam (khususnya Kristen/Katholik)
4. Eksklusif

Sebaliknya, komunitas China juga mendapat pasokan informasi yang keliru tentang pribumi, yang selalu diidentikkan dengan sifat-sifat pemalas, tidak jujur, Islam, kampungan dan sebagainya. Kesalah-pahaman itu tentu saja kalau terus dibiarkan akan menciptakan suasana yang kurang nyaman, bahkan lebih jauh dari itu. Oleh karena itu perlu adanya sebuah forum terbuka yang mengklarifikasikan hal ini.

Komunitas China sudah berada di kawasan Nusantara ini sejak ratusan tahun silam, jauh sebelum kawasan Nusantara ini dijajah Belanda. Berarti komunitas China punya hak yang sama dengan komunitas lainnya, yang ketika itu sama-sama bukan warga negara Indonesia, karena negara Republik Indonesia belum terbentuk. Dari sudut pandang ini, maka bisa dikatakan bahwa kita semua adalah nonpri, karena nenek moyang kita bukan warga negara Indonesia, sebab Negara RI baru ada sejak 17 Agustus 1945.

Nilai-nilai Islam menegaskan bahwa bumi ini ciptaan Tuhan, dan siapa saja berhak menarik manfaat darinya. Nabi Muhammad adalah penduduk Mekkah yang kemudian berpindah (hijrah) ke Madinah. Di Madinah, Nabi Muhammad adalah nonpri, yang pada akhirnya bisa menjadi pemimpin umat (semacam kepala negara) di sana, karena memang rakyat banyak memilihnya (bukan hanya kerabat-teman yang ikut hijrah bersamanya).

Jadi, masalah komunitas China di Indonesia lebih banyak bertumpu kepada adanya kesalah-pahaman diantara kedua-belah pihak. Sayangnya, kondisi salah-paham seperti itu justru dipelihara oleh sebuah kepentingan, sehingga komunitas China cenderung manjadi sasaran pelampiasan kekecewaan masyarakat (pribumi) terhadap kondisi sosial-politik yang terjadi.

Oleh karena itu kesalah-pahaman inilah yang harus dikikis. Perlu adanya forum terbuka seperti CNN, perlu adanya sebuah parpol yang agenda utamanya menangani masalah ini, perlu ada media cetak yang juga concern terhadap masalah ini.
(posting di milis tionghoa-net pada Senin, 8 November 1999)


4 komentar:

T E E mengatakan...

Saya butuh informasi sejarah masuknya China ke Indoensia dan tokoh pentingnya di masa penjajahan. Di Makassar saya butuh info tentang Mayor & Kapiten Thoeng. Senang bila ada yang membantu!

Unknown mengatakan...

saya desi.saya kerja di smc consultan.ditempat saya lagi ada full biasiswa untuk kaum china,sekolah keperawatan di singapure,max umur 21 tahun.klo berminat tolong hubungi saya ke 021-4531549,4523251,4526250

BKM Community mengatakan...

Buat Agan agan semua yang suka dalam bidang agro industri
Ane menawarkan
sebuah inovasi baru tentang cara membuat tepung mocaf tanpa enzim

Pasti agan agan sebagian ada yang udah tahu ttg mocaf ,
dan ada sebagian Tanya mocaf apaan sih?

Mocaf kepanjangan dari modified cassava flour alias modifikasi tepung singkong
Sebagaimana kita tahu tepung singkong yang kita kenal selama ini dengan sebutan gaplek (jawa) rasanya tidak enak kalo diolah dengan cara biasa seperti jadi tiwul banyak yang gak suka kan? Kecuali yang diolah dengan resep dan bumbu kusus baru tiwul rasanya enak

Mocaf adalah tehnik dimana merubah singkong menjadi tepung dimana tepungnya menyerupai tepung terigu dengan kata lain aroma dan rasa singkong sudah tidak terasa lagi bahkan bisa di bilang terigu

Nah Buat agan yang sedang mencari peluang bisnis baru ini sangat cocok untuk di kembangkan karena potensi keuntunganya sangat menjanjikan dan peluang terbuka lebar seperti yang agan lihat di peta di bawah baru sedikit yang mengembangkan mocaf ini


Yang mau coba praktek ane beri sedikit gambaran
• Harga singkong 800
• kalo pas musim bisa Cuma 400 per kg
Sementara untuk membuat tepung mocaf 1 kg di butuhkan 3 kg singkong jadi 800x3= 2400

Harga jual mocaf di pasaran bandung sekarang 7500-8000 dan pasti akan terus naik gak bakalan turun.
Harga jual 7500 - modal 2400 =5100 ini Keuntungan per kg bahkan lebih sementara biaya yang di butuhkan hanya bahan baku singkong dan air
sementara prosesnya bisa di kerjakan manual
Agan tidak perlu beli enzim atau bahan lainnya
apabila agan punya modal lebih bisa aja beli mesin buat mempercepat produksi dan menghemat waktu

Coba bayangkan jika agan bisa produksi 10 ton per bulan
Kita hitung :
• keuntungannya 5000/kg x(10 ton=10000kg)=50.000.000 di kurangi
• biaya biaya lainya saya rasa masih bisa bersih 25 juta lebih

Itu baru 10 ton alias skala kecil coba kalau nanti agan bisa buat skala pabrik yang bisa produksi 50-100 ton perbulan wow,… kebayangkan bisa beli apa nanti

Ini bisnis nyata gan dan peluangnya luas sekali karena semua jenis usaha yang berbasis tepung bisa di suplay dengan mocaf
Ok gan gak perlu panjang lebar jika agan ingin tahu lebih lanjut silahkan langsung ke TKP aja
Nih linknya silahkan di pelajari

http://www.resepsingkong.com

Pangeran Mimpi mengatakan...

AGEN JUDI TOGEL | BANDAR TOGEL TERPERCAYA | LIVE CASINO GAMES ONLINE

WWW.PANGERANMIMPI.LIVE
WWW.PANGERANMIMPI.ORG
WWW.PANGERANMIMPI.CLUB
WWW.PANGERAN88.NET merupakan situs untuk pencinta permainan togel online serta berbagai macam permainan Live Casino Games yang menarik disiarkan secara LIVE 24 jam. Dengan system enkripsi tingkat tinggi menjamin keamanan dan kerahasian data dari member-member kami.

Daftar dan bergabung bersama kami di PANGERANMIMPI - BANDAR TOGEL ONLINE TERPERCAYA